Etos kerja dalam perusahaan

Kinerja perusahaan

Dalam kehidupan kantor pekerjaan dan tuga-tugas dilakukan secara sistematis dan proporsional. Kebiasaan berolah raga sebelum pekerjaan dimulai seolah-olah sudah merupakan kewajiban yang otomatis, ucapan dan sapaan antar karyawan kerap kali terdengar, yang senior menghormati yang yunior dan yang senior pun tetap menghargai yunior.

Ikatan moral dalam ruang lingkup pekerjaan menciptakan integritas emosional sehingga melahirkan solidaritas dan loyalitas kebersamaan. Hubungan interpersonal sianggap sebagai pengikat kerjasama antar karyawan dan perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan berjalan lebih dinamis dan terstruktur dalam berbagai planingnya.

Dalam budaya kerja orang Jepang, kinerja yang ditambilkan berakar pada konsep ie, yaitu konsep ruang lingkup rumah, adalah cermin filosofi hidup egosentris yang khas dalam diri, keluarga, maupun perusahaan Jepang. Pemberian sesuatu atas prestasi dan dedikasi dianggap sebagai on, yaitu kebajikan berupa pemberian yang tanpa diminta, hal ini berarti seseorang yang memperoleh on, maka ada kewajiban secara moral harus memberi kembali berupa on. Konsep on adalah memberi kebajikan dengan otomatis tanpa diminta. ‘kewajiban’ otomatis yang sesuai nilai-nilai norma yang ada pada masyarakat.

Demikian juga, dalam hubungan pribadi, perusahaan, dan pemerintahan. Organisasi bisnis dianggap sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan motivasi untuk pencapaian tujuan, tujuan tersebut sekaligus mengkait pada pencapaian tujuan pemerintah pada cakupan luasnya. Sehingga di Jepang hubungan antara pelaku bisnis, aristokrat, pilitikus dapat berjalan solid untuk mencapai tujuan menciptakan integritas bangsa dengan tampilan ‘ke-Jepang-an’ di mata dunia internasional.

Lihat juga di bahasa-jepang.com