Permintaan / Permohonan secara Halus dalam Bahasa Jepang

MENYATAKAN PERMINTAAN SECARA HALUS

Pola: ~てもらえませんか、~ていただけませんか.
Arti: bisakah, sudikah kiranya...

Pengungkapan permohonan atau permintaan secara halus dalam bahasa Jepang cukup sulit dipahami orang di luar bangsa Jepang jika diterjemahkan secara harfiyah saja. Hal ini dikarenakan menyangkut seberapa dalam keterlibatan perasaan pembicara dalam tuturan itu dan seberapa pentingnya keberadaan mitra tutur.

1. 田中さん、この漢字の書き方を教えてもらえないか。
    Tanaka san, kono kanji no kakikata o oshiete moraenai ka.
    (Tanaka, bisa kasih tahu saya cara menulis kanji ini?)
    
2. 山村さん、あの荷物を降ろすのを手伝ってもらえませんか。
    Yamamura san, ano nimotsu o orosu no o tetsudatte moraemasen ka.
    (Pak Yamamura, bisakah Anda menolong saya menurunkan barang-barang itu)

3. 先生、このレポートの内容を見直していただけませんか。
   Sensei, kono repooto no naiyou o minaoshite itadakemasen ka.
  (Pak, maaf, sudikah kiranya Bapak mengoreksi isi laporan ini)

Kalimat (1) menggunakan te moraenai ka karena penutur bicara kepada orang yang sebaya, akrab, atau teman dekat, sehingga tidak menggunakan ungkapan halus. Berbeda dengan kalimat (2), kalimat ini mengandung nuansa makna bahwa tuturan diungkapkan kepada temannya namun masih memiliki jarak formal, dalam artian masih ada rasa hormat dari pembicara, ungkapan seperti ini bisa digunakan juga misalnya, kepada orang yang baru dikenal namun tidak mempertimbangkan status atau superioritasnya. Sementara itu pada kalimat (3) pembicara sangat menghormati mitra wicara, dalam hal ini dosen/ gurunya, sehingga ia menggunakan kata ~itadakemasen ka.
~ te moraemasen ka dapat diganti dengan ~ te moraenai deshou ka.
~ te itadakemasen ka dapat diganti dengan ~ te itadakenai deshou ka.


2 komentar: